Artinya :
“Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi
Waqas dari bapaknya, dari Rasulullah saw. : Sesungguhnya Allah SWT itu suci
yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia
Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan,
karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu” (HR.
Tirmizi)”
Saya seorang ibu rumah
tangga yang mempunyai tugas tambahan yaitu seorang pendidik yang bertugas di
Sekolah Dasar Negeri. Allhamdulillah saya
di beri amanah untuk memegang kelas tepat nya saya sebagai wali
kelas 11. Anak didik ku berjumlah 26
orang peserta didik ku terdiri dari 12
putri dan 14 putra. Dengan rata –rata usia 7th pada usia ini mereka
belum banyak mengerti kebersihan. Anak anak di usia ini mereka sangat senang bermain. Main itu sangat
menyenangkan bagi mereka kalau mereka
sudah bermain mereka asyik dan tak tahu apa apa lagi. Saya sangat memperhatikan
mereka dalam segala hal di dalam belajar maupun dalam bermain.Mereka tidak tahu
tempat itu kotor atau bersih yang penting untuk mereka senang. Saya akui
sebagai ibu mereka belum bisa memberikan yang terbaik untuk anak anak ku di
sekolah. Saya ingin menjaga kebersihan badan dan pakaian nya. Hampir hari hari saya
memperingati mereka untuk menjaga kebersihan. Tetapi mereka sering melanggarnya ya namanya juga anak anak. Saya pun harus mengerti pada mereka karena
bermain itu adalah dunia mereka. Hari-hari
saya memikirkan apa yang harus saya lakukan buat mereka agar mereka bisa aman,
nyaman, dan bersih di saat mereka belajar
dan bermain terutama kebersihan di dalam kelas. Mengingat kurikulum 13
ini anak tidak semestinya di jejali
dengan belajar tetapi mereka pun berhak
mendapat kesenangan di saat mereka belajar. Saya sebagai wali kelas mereka
sudah menyusun jadwal piket untuk melatih peserta didik ku agar mereka bisa bertanggung jawab
melaksanakan piket. Walaupun mereka dapat melaksanakannya tapi tidak bisa saya
lepas begitu saja mereka perlu bimbingan dan pengawasan agar dapat berjalan
lancar. Kempuan peserta didik sangat terbatas tentang kebersihan mereka baru
bisa memegang sapu mereka belum tahu banyak arti kebersihan. Kelas bisa bersih
bukan hanya cukup disapu saja tetapi harus dipel. Tak mungkin ini harus di
lakukan oleh anak anak. Saya sebagai ibu harus bisa menciptakan kelas ini
bersih bukan teori saja tetapi perlu dilakukan .Saya ajak beberapa anak didik
untuk menyapu kelas dengan bimbingan saya setelah kelas ini bersih lalu saya
mengepel. Awal nya saya merasa tidak enak dengan teman atau dengan yang lain
nya. Tetapi rasa tidak enak ini harus saya singkirkan demi kasih sayang saya
untuk mereka. Saya lakukan mengepel 3x dalam seminggu. Setelah kelas ini bersih
anak anak merasa nyaman. Rasa senang ada
dalam lubuk hati. Karena sudah terbiasa saya membersihkan kelas bersama
dengan anak. Jadi saya tidak merasa canggung lagi bahkan saya mempunyai program
untuk membersihkan kelas setiap hari demi anak anak yang saya sayangi.
Alangkah senangnya
mereka bermaian di tempat yang bersih. Tentu kita bisa membayangkan apabila
kelas ini kotor, dekil dan kumal yang pastinya banyak kuman karena tidak
tersentuh anti bakteri. Yang saya sayangkan tak ada dukungan dari atasan bahkan
saya harus berhenti membersihkan kelas. Dia mengatakan biarkan kelas itu kotor.
”Saya sungguh kecewa dan sedih karena program saya tidak bisa berlanjut. Saya
hanya terdiam ketika atasan saya menegur ku. Saya tak dapat menyanggah apa
maksud nya dia berbicara seperi itu. Saya tidak mau memperkeruh suasana. Waulaupun
saya sudah dilarang untuk membersihkan kelas saya tetap nekat untuk
membersihkan kelas ini tanpa sepengetahuan atasan. Saya mencuri curi dari
atasan untuk melakukannya. Atasan ku datang jam 6.30 dan saya juga datang jam
6.1o sudah berada di kelas. Kekecawaanku ini hanya bisa tulis saya tidak dapat berbuat apa apa semua ini kuserah
kan pada yang kuasa ku mengharaf kekecawaan ini ada hikmanya amin.sampai kapan
aku mencuri curi waktu untuk membersihkan kelas. Hhhhhhhhhhhhhhhmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar